Jenis
Koleksi Perpustakaan
Koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia
perpustakaan untuk
menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di
perpustakaan. Sebelumnya muncul
istilah seleksi buku, buku dalam pengertian yang lebih luas yang
mencakup monografi, majalah,
bahan mikro dan jenis bahan pustaka lainnya.
Bahan
perpustakaan (Library Materials) biasa dikenal dengan istilah bahan pustaka.
Sedangkan kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan
disebut dengan istilah koleksi perpustakaan. Semua istilah tersebut pada
intinya adalah ditujukan untuk sebuah karya hasil pemikiran manusia yang
dituangkan dalam berbagai bentuk media.
Adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak informasi yang dibutuhkan
serta semakin banyak pula berbagai jenis bahan pustaka yang tersedia. Hal ini
menuntut perpustakaan untuk dapat mengembangkan koleksinya
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Berikut ini adalah
jenis-jenis bahan pustaka dalam berbagai bentuk media :
Menurut ALA
Glossary of Library and Information Science (1983) pengembangan
koleksi merupakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan
dan koordinasi
kebijakan seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi pemakaian
koleksi, evaluasi koleksi,
identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan pustaka, perencanaan
kerjasama sumberdaya
koleksi, pemeliharaan koleksi dan penyiangan koleksi perpustakaan.
Menurut buku
Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literature (1998 : 2),
”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan,
diolah, dan disimpan
untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna
akan informasi”.
Sedangkan menurut Ade Kohar (2003 : 6), “Koleksi perpustakaan
adalah yang mencakup
berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
alternatif para pemakai
perpustakaan terhadap media rekam informasi”.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi
perpustakaan adalah semua
bahan pustaka yang ada sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika
dan dapat digunakan oleh
para pengguna perpustakaan tersebut.
Karya Cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam
bentuk cetak.
-
Buku
Buku adalah bahan
pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam
koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit
49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku
teks, dan buku rujukan.
kesatuan utuh tidak berseri. Berdasarkan standar UNESCO, tebal buku
paling sedikit 48 halaman tidak termasuk kulit ataupun jaket buku. Di antaranya
adalah buku teks, buku rujukan, buku fiksi. Biasanya dilengkapi dengan nomor
standar intenasional, yaitu ISBN (Internationsl Standard Book Number).
-
Terbitan seri
Terbitan
berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus-menerus
dengan jangka waktu terbit tertentu. Misalnya, surat kabar (harian), tabloid,
majalah (mingguan, bulanan), buletin, jurnal, warta/newsletter, laporan
tahunan. Untuk jenis terbitan berseri menggunakan nomor standar ISSN
(International Standard Serial Number).
Karya Non-cetak
Karya noncetak
adalah bahan pustaka yang informasinya disampaikan dalam bentuk suara, gambar,
teks, dan juga kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut. Istilah lain dari karya
ini adalah nonbooks materials (bahan nonbuku), nonprint (bahan noncetak), dan
audiovisual materials (bahan pandang dengar).
Karya noncetak
adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti
buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman
video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan
pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk
dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
-
Rekaman
suara
Karya ini dituangkan dalam bentuk piringan hitam, pita kaset, dan
cakram (disk). Jika dilihat dari segi isi, diantaranya adalah rekaman musik,
wawancara, seminar, ceramah, pelajaran bahasa Inggris, dan sebagainya.
-
Film (gambar hidup) dan rekaman video
Film ada dua macam, yaitu film yang bersuara dan film yang tidak
bersuara. Jika dilihat dari segi fisiknya ada 3 macam, yaitu film yang
berukuran 18 mm, 16 mm, dan 35 mm. Alat bantu yang digunakan untuk melihatnya
adalah proyektor dan layar.
-
Rekaman video
Rekaman video mencakup semua bentuk video, diantaranya yang
berbentuk kaset, gulungan, dan cakram. Alat bantu yang digunakan adalah
televisi, komputer, VCR (Video Casette Recorder).
Yaitu bahan
pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk
koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan
dengan pita kaset
Yang termasuk
dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat
rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai,
dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
-
Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat
langsung (misalnya
lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus
dilihat dengan
bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).
Bahan grafika adalah bahan pustaka yang harus diproyeksikan,
misalnya :
-
Filmstrip,
yaitu selongsongan film yang memuat gambar dalam urutan tertentu
yang diproyeksikan satu persatu.
o Slide, yaitu gambar dalam suatu media film atau bahan trasparan
lain yang harus
dilihat dengan bantuan proyektor slide.
o Trasparansi, yaitu selembar bahan trasparan yang berisi gambar
dan dirancang
untuk digunakan dengan overhead projector atau kotak sinar.
-
Bahan Kartografi
Bahan
Kartografi Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto
udara, dan sebagainya. Bahan
kartografi adalah semua karya yang merupakan representasi grafika dari bumi,
matahari, bulan, planet-planet, dan badan-badan ruang angkasa lainnya. Bahan
pustaka ini dapat berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Misalnya, peta ruangangkasa,
atlas, globe, foto udara, dan sebagainya
-
Bentuk Mikro
Bentuk mikro
adalah semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak
dapat dibaca tanpa menggunakan alat bantu (microreader). Contoh
bentuk mikro antara
lain :
Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi
bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam
bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu :
-
Mikrofilm,
yaitu bentuk gulungan film yang berukuran 16 mm dan 35 mm.
Microfilm Cartridge, bentuknya sama dengan mikrofilm ukuran 16 mm,
namun selain
ditempatkan pada satu kemasan film juga diberikan suatu tanda agar
pada waktu membacanya
dapat dilakukan secara otomatis.
Microfilm jackets, adalah bentuk mikrofilm yang dimasukkan ke dalam
kantong plastik
transparan yang mempunyai jalur-jalur dan berisi 12 atau 14 lembar.
Aperture card, adalah satu lembar mikrofilm ukuran 35 mm yang
ditempelkan pada lembaran
kartu.
-
Mikrofis,
yaitu bentuk lembaran sebesar kartu pos, berukuran 4x6 inci atau 3x5 inci.
Sumber Daya Elektronik
Sumber daya elektronik adalah informasi yang dituangkan dalam
bentuk buku atau jurnal
ektronik yang biasa dikenal dengan istilah electronic collection (e-collection).
Contoh sumber
daya elektronik adalah CD-ROM (Compact Disk read Only emory),
disket, jurnal online.
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan
ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk
membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar